Untukmu Yang Tak Kumiliki

 

Rasanya baru kemarin kita masih bersama.  Tertawa dalam kesunyian malam. Aku genggam jemari tanganmu. Aku rapatkan tubuhku mendekapmu.  Aku sangat mencintaimu.  Kuucapkan berkali kali.  Kau tersenyum centil dan kau ucapkan 'aku juga mencintaimu'.  Aku bahagia dan kau bahagia.  Dan kau mengucap janji,  kau akan menemaniku di siang dan malamku.  Di gelap dan terangku.  Dan,  di bahagia serta dukaku.
Namun kini,  aku hanya sendiri.  Kau yg berjanji ternyata tk mampu untuk Menepati. Kau tak jauh beda dengan mereka.  Kau hanya pandai berujar janji tnpa sanggup untuk menepatinya.  Janjimu palsu. Begitupun harapanku.  Keinginan tuk bersamamu smpai kita berdua menua ternyata hanyalah sebuah rencana.  Kau berhianat.  Kau pergi lebih dulu dibanding aku.  Kau tega pergi meninggalkan rasa yg hampir sempurna.
Kau ingat? Tepat 30 hari dari sekarang kita akan menjadi pasangan sempurna.  Kita akan menikah.  Kau akan menjadi istriku dan aku akan menjadi perwira rumah tangga seperti inginmu dulu.
Mengapa?  Mengapa kau begitu cepat pergi? Mengapa kau tak mengajakku?  Mengapa kau tak membawaku bersamamu?
Aku hancur.  Hidupku tanpa kamu tak memiliki tujuan. Tak adalagi tempatku berbagi kesah serta bahagia.  Tunggulah cinta.  Perwira mu ini akan segera menyusul.  Kita akan bersama dialam sana.  Di duniamu yang baru.  Tunggu aku disana.  Aku merindukanmu. 

Untukmu yang tak kumiliki
Rasanya baru kemarin kita masih bersama.  Tertawa dalam kesunyian malam. Aku genggam jemari tanganmu. Aku rapatkan tubuhku mendekapmu.  Aku sangat mencintaimu.  Kuucapkan berkali kali.  Kau tersenyum centil dan kau ucapkan 'aku juga mencintaimu'.  Aku bahagia dan kau bahagia.  Dan kau mengucap janji,  kau akan menemaniku di siang dan malamku.  Di gelap dan terangku.  Dan,  di bahagia serta dukaku.
Namun kini,  aku hanya sendiri.  Kau yg berjanji ternyata tk mampu untuk Menepati. Kau tak jauh beda dengan mereka.  Kau hanya pandai berujar janji tnpa sanggup untuk menepatinya.  Janjimu palsu. Begitupun harapanku.  Keinginan tuk bersamamu smpai kita berdua menua ternyata hanyalah sebuah rencana.  Kau berhianat.  Kau pergi lebih dulu dibanding aku.  Kau tega pergi meninggalkan rasa yg hampir sempurna.
Kau ingat? Tepat 30 hari dari sekarang kita akan menjadi pasangan sempurna.  Kita akan menikah.  Kau akan menjadi istriku dan aku akan menjadi perwira rumah tangga seperti inginmu dulu.
Mengapa?  Mengapa kau begitu cepat pergi? Mengapa kau tak mengajakku?  Mengapa kau tak membawaku bersamamu?
Aku hancur.  Hidupku tanpa kamu tak memiliki tujuan. Tak adalagi tempatku berbagi kesah serta bahagia.  Tunggulah cinta.  Perwira mu ini akan segera menyusul.  Kita akan bersama dialam sana.  Di duniamu yang baru.  Tunggu aku disana.  Aku merindukanmu.

Komentar

Postingan Populer