Pergeseran Budaya

Gays, gue mau berbagi sedikit cerita tentang gaya pacaran zaman sekarang. Sedikit saja! Perbedaan gaya pacaran pada zaman dulu, Zaman Zahilia, dengan gaya pacaran zaman sekarang beda jauh. Jauh banget! Gue gak ngerti kenapa ini bisa terjadi.

 Manusia zaman sekarang telah mengalami pergeseran Budaya yang sangat menyimpang dari kaidah. Gue juga sebenarnya kurang setuju dengan adanya pergeseran Budaya semacam ini, namun mau bagaimana lagi? Kan gue hidup di zaman modern, bukan zaman jahiliah atau jaman Nenek gue.

Gue kasih gamparan perbedaan gaya pacaran dahulu dengan sekarang.

DAHULU:
Jika zaman dulu, pacaran cari tempat yang terang-terang. Mereka tak butuh lagi tempat yang gelap. Jelas, setiap malam saja hidupnya sudah gelap-gelapan tak ada listrik. Apalagi mereka yang hidup di pelosok, wah, sudahlah, kasihan mau dijelaskan. Gue sedih. Sedih banget. Kenapa? Jelas, Gue juga berasal dari  pelosok gays. Nyokap gue aja masih di pelosok Lampung sana, hihiii....

ZAMAN SEKARANG

Nah, disinilah mulai terlihat pergeseran itu. Jika zaman dulu pacaran mencari temp

Add caption

at-tempat yang terang, di zaman sekarang ini justru sebaliknya. Sudah dikasih tempat-tempat yang terang, indah, wangi, bagus, malah mencari tempat-tempat yang gelap. Katanya sih, biar lebih romantis. Romantis atau mau bikin lutis? Aneh kan? Gelap-gelap, pacaran, katanya romantis? Hah, inilah anehnya manusia sekarang.

Gue tanya. Untungnya apa coba pacaran di tempat-tempat yang gelap? Hayo, apa? Nenek moyang kita aja yang pacarannya di tempat-tempat yang gelap buktinya masih bisa romantis. Bisa menghasilkan Ibu, dan tanpa mereka Kita gak mungkin ada. Terus, kenapa masih suka cari empat-tempat yang gelap? Yah, gue sih mencoba untuk faham saja.

Kenapa manusia zaman sekarang memilih tempat-tempat yang gelap untuk pacaran? Ada 2 kemungkinan.

Pertama: MALU. Ya, faktor ini yang menjadi alasan kuat. Malu kenapa? LO MASIH NANYA? Gilak! Gue kasih tau, ya. Kalau misalnya muka lo JELEK atau PAS-PASAN, gimana? Emang lo mau, gebetan lo kabur setelah ngeliat muka aslinya Elo? Egak kan? Penemu teori ini adalah kaum-kaum yang tak beruntung dalam hal wajah. JELEK! Ya, gue adalah salah satunya.

Kedua: ******?????? Wah, Gays, sory nih, bukannya gue gak mau ngasih tau, tapi gue gak mau masuk penjara gara-gara nulis yang egak-egak di artikel. Yah, gue sih percaya sama kalian semua, pasti sudah pada dewasa dan ngertik, lah, apa maksutnya. Kalo kita sudah pacaran, berduaan ditempat gelap-gelap, apa tujunnya? Hanya satu kan? Ini rahasia dewasa saja, heheeee.....

Oke gays, itulah artikel tentang pergeseran Budaya yang gue ketik dengan sesadar-sadarnya dan tanpa paksaan. Yogyakarta, 30 September 2015, Atas nama ***??? Nama gue jelek!